Senin, 24 Oktober 2011

perkembangan peserta didik


PEMBAHASAN

A.      Makna Perkembangan sosial Anak
Pada awalnya manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dari orang-orang dilingkungannya. Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain dimulai sejak anak berusia enam bulan, saat itu mereka mampu mengenal manusia lain terutama ibu dan anggota keluarganmya. Menurut Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa “hubungan sosial merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas yang didasari kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan tingkat hubungan sosial juga berkembang amat kompleks. Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia adalah mahluk sosial yang tidak akan mampu hidup sendiri, mereka butuh interaksi dengan manusia lain, interaksi sosial merupakan kebutuhan kodrati yang dimiliki oleh manusia. Perkembangan sosial merupakan proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitarnya seperti norma, moral, dan tradisi yang menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerjasama.
B.      Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak
1.       KELUARGA
Merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagi aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak, pola pergaulan, cara berinteraksi dengan orang lain banyak ditentukan oleh keluarga.

2.       KEMATANGAN
Kematangan fisik dan psikis merupakan salah satu factor yang membuat anak dapat bersosialisasi dengan baik sehingga anak mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasihat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional dan disamping itu kematangan dalam berbahasa juga sangat menentukan.

3.       STATUS SOSIAL EKONOMI
Dalam kehidupan sosial, factor yang banyak mempengaruhi adalah kondisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya.

4.       PENDIDIKAN
Merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif sehingga memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang.

5.       KAPASITAS MENTAL (EMOSI DAN INTELEGENSI)
Perkembangan emosi berpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelek tinggi akan berkemampuan berbahasa dengan baik. Kemampuan berpikir anak dapat mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah dan berbahasa. Sehingga ketiga hal tersebut harus seimbang karena hal tersebut sangan mempengaruhi keberhasilan sosial anak.
C.      TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN ANAK
Tugas perkembangan menurut Robert J. Havig hurs adalah sebagian tugas yang muncul pada suatu periode tertentu dalam kehidupan individu, yang merupakan keberhasilan yang dapat memberikan kebahagian serta memberi jalan bagi tugas-tugas berikutnya.
A.      Tugas perkembangan masa balita (0-6 thn)
·         Belajar berjalan
·         Belajar makan makanan padat.
·         Belajar mengendalikan gerakan badan.
·         Mempelajari peran sesuai dengan jenis kealaminya.
·         Memperoleh stabilitas fisiologis.
·         Membentuk konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan fisik.
·         Belajar menghubungkan diri secara emosional dengan orang tua, kakak, adik dan orang lain.
·         Belajar membedakan yang benar dan salah

B.      Tugas perkembangan masa sekolah Dasar (6-12 thn)
·         Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan tertentu.
·         Membentuk sikap tertentu terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh.
·         Belajar bergaul secara rukun dengan teman sebaya.
·         Mempelajari peranan yang sesuai dengan jenis kelamin.
·         Membina keterampilan dasar dalam membaca, menulis, dan berhitung.
·         Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
·         Membentuk kata hati, moralitas dan nilai-nilai.
·         Memperoleh kebebasan diri
·         Mengembangkan sikap-sikap terhadap kelompok-kelompok dan lembaga sosial.

C.      Tugas perkembangan masa remaja
·         Memperoleh hubungan-hubungan baru dan lebih matang dengan yang sebaya dari kedua jenis kelamin.
·         Memperoleh peranan sosial dengan jenis kelamin individu.
·         Menerima fisik dari dan menggunakan badan secara efektif.
·         Memperoleh kebebasan diri melepaskan ketergantungan diri dari orang tua dan orang dewasa lainya.
·         Melakukan pemilihan dan persiapan untuk jabatan.
·         Memperoleh kebebasan ekonomi.
·         Persiapan perkawinan dan kehidupan berkeluarga.
·         Mengembangkan keterampianin telektual dan konsep-konsep yang diperlukan sebagai warga negara yang baik.
·         Memupuk dan memperolah perilaku yang dapat dipertanggungjawabkan secara sosial.
·         Memperoleh seperangkat nilai dan sistemetika sebagai pedoman berperilaku.
Sedangkan Menurut Wiliam Kay, pada tahap ini remaja mengalami pemantapan minat heteroseksual yaitu :
·         kematangan sosial,
·         remansipasi dari control keluarga,
·         memilih pekerjaan atau karier,
·         menggunakan waktu senggang secara tepat,
·         memiliki prinsip hidup dan dapat mengidentfikasi diri.

D.      Tugas perkembangan masa dewasa awal
·         Memilih pasangan hidup.
·         Belajar hidup dengan suami atau istri.
·         Memulai kehidupan berkeluarga.
·         Membimbing dan merawat anak.
·         Mengolah rumah tangga.
·         Memulai suatu jabatan.
·         Menerima tanggungjawab sebagai warga negara.
·         Menemukan kelompoksosial yang cocok dan menarik

E.       Tugas Perkembangan masa setengah baya
·         Memperoleh tanggungjawab sosial dan warga negara.
·         Membangun dan mempertahankan standar ekonomi.
·         Membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang bertanggungjawab dan bahagia.
·         Membina kegiatan pengisi waktu senggang orang dewasa.
·         Membina hubungan dengan pasanga hidup sebagai pribadi.
·         Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan fisik sendiri.
·         Menyesuaikan diri dengan pertambahan umur.

F.       Tugas perkembangan orang tua
·         Menyesuaikan diri dengan menurunya kesehatan dan kekuatan fisik.
·         Menyesuaikan diri terhadap masa pensiun dan menurunya pendapatan.
·         Menyesuaikan diri terhadap meninggalnya suami/istri.
·         Menjalin hubungan dengan perkumpulan manusia usia lanjut.
·         Memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga negara.
·         Membangun kehidupan fisik yang memuaskan
Menurut Havig  hurst setiap tahap perkembangan individu harus sejalan dengan perkembangan aspek-aspek lainya,  yaitu  fisik, psikis serta emosional,  moral  dan sosaial.




D.      PENGARUH PERKEMBANGAN ANAK TERHADAP TINGKAH LAKU
Setiap anak memiliki sifat yang berbeda-beda dan unik. Dalam perkembangan sosial anak mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah pada penilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang lain, bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau merahasiakannya. Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain termasuk kepada orang tuanya. Disamping itu pengaruh egoisentris sering terlihat yaitu : 1. cita-cita dan idealisme yang baik, terlalu menitikberatkan pikiran sendiri tanpa memikirkan dan memperhitungkan akaibat lebih jauh yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan. 2. Kemampaun berfikir dengan pendapat sendiri dan tidak disertai pendapat orang lain dalam penilaiannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar